CARA LEBAH MENGHASILKAN MADU |
Siapa yang tidak suka dengan madu? hampir semua orang suka madu. Rasa yang manis seperti sirup serta banyak manfaat yang didapatkan dari konsumsi madu menyebabkan kita suka sekali dengan madu. Madu merupakan makanan manis dengan bentuk kental yang didaptkan dari nektar bunga tumbuhan. Umumnya madu dihasilkan oleh spesies lebah madu (genus Apis). Madu dapat diahsiloka oleh lebah ataupun serangga lainnya dapat berasal dari bahan komposisi yang berbeda.
Lebah madu mengahasilkan madu dengan cara mengubah nektar tumbuhan melalui proses regurgitasi dan penguapan yang ditaruh di sarang lebah sebagai cadangan makanan utama. Rasa manis dari madu berasal dari monosakarida, fruktosa, dan glukosa sehingga rasa manis madu hampir sama dengan gula. Dengan aroam yang khas, beberapa orang cenderung memilih madu daripada gula. Lantas bagaimana lebah bekerja menghasilkan madu?
Kerajaan sarang lebah terdapat lebah ratu, lebah jantan, dan lebah pekerja yang saling bekerja sama dan memiliki tugas masing-masing. Lebah ratu merupakan lebah yang memiliki tubuh terbesar hanya memiliki tugas bertelur yang nantinya menjadi calon lebah ratu, lebah jantan, dan lebah pekerja. Lebah pejantan bertugas mengawini lebah ratu yang nantinya akan mati setelah tugasnya selesai. Sedangkan lebah pekerja merupakan lebah betina infertil inilah yang bekerja menghasilkan madu.
Lebah pekerja akan terbang hingga puluhan kilometer untuk mencari nektar bunga. selain sumber nektar, lebha juga mencari sumber air untuk bahan pembuatan cadanagn makanan. Nektar yang didapatkan oleh pekerja akan mengalami fase regurgitasi sehingga mengubah bentuk gula nektar sakarida menjadi monosakarida dan glukosa melalui proses hidrolisis asam saluran cerna lebah. Setelah proses tersebut, lebah akan meletakan “calon madu” ke dalam sarang. “Calon madu” tersebut masih mengandung banyak air, lalu dilanjutkan dengan proses penguapan dan tranfromasi enzim sehingga “calon madu” tersebut berubah menajdi madu. Proses penguapan membuat konsentarsi gula semakin meningkat sehingga madu menjadi lebih manis.
Kandungan nutrisi yang terdapat dalam madu meliputi Fruktosa 38,2%, Glukosa 31,3%, Maltosa 7,1%, Sukrosa 1,3%, air 17,2%, serta kandungan mineral lainnya. Kandungan antioksidan yang terdapat pada madu yaitu krisin, pinobanksin, vitamin C, dan pinocembrim.
Pembagian jenis madu juga tergantung dari sumber nektar bunga, sehingga madu terdapat beberapa jenis yaitu :
Berdasarkan sumber bunga terdapat madu campuran yaitu madu yang dihasilkan dari beberapa jenis nektar bunga yang berasal dari daerah yang berbeda, jenis berbeda, maupun kepadatan bunga yang berbeda. Terdapat juga madu yang berasal dari jenis bunga yang berbeda, serta jenis madu yang berasal dari jenis bunga yang sama (monofloral) seperti madu rambutan, madu karet, madu kopi, madu mangga, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan pengolahannya madu dibagi menjadi madu kristal, madu pasteurisasi, madu mentah, dan madu jenis lainnya. Madu kristal merupakan jenis madu yang dikristalkan, sehingga jika ingin mengkonsumsi dapat dilelehkan terlebih dahulu melalui pemanasan. Madu pasteurisasi merupakan madu yang dipanaskan terlebih dahulu dengan suhu 72°C untuk membunuh mikroorganisme pengrusak seperti jamur. Jika proses pemanasan terlalu tinggi dapat mengurangi aktivitas enzim dan membuat warna madu tampak lebih gelap.